Defence
Mecanism (mekanisme pertahanan diri)
adalah
suatu mekanisme pertahanan diri ego untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan
yang disebabkan tuntutan dari id sehingga ditransformasikan atau dialihkan
kebentuk yang lebih tepat sehingga id terpuaskan.
Mekanisme
kerja
Id adalah komponen kepribadian yang
berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip
kesenangan (pleasure principle). Ego adalah bagian kepribadian yang
bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk
menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur
dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superego adalah bagian moral dari kepribadian
manusia karena ia merupakan filter dari sensor baik-buruk, salah-benar,
boleh-tidak sesuaatu dilakukan oleh dorongan ego.
Sistem kerja defence mecanism adalah dengan mengubah
dorongan-dorongan id ke dalam bentuk
yang dpat diterima, dengan demikian ego dapat terlindungi dari ancaman dorongan
primitif yang terus menerus mendesak karena tidak diijinkan keluar oleh
superego.
Bentuk-bentuk Mekanisme pertahanan Diri
1.
Repression
Mekanisme yang paling
mendasar, dimana ego menekan impuls-impuls yang tidak menyenangkan dari id yang
muncul ke conscious agar tetap berada di
unconscious. Represi didefinisikan sebagai upaya untuk menyingkirkan
frustasi, konflik batin, mimpi buruk, krisis keuangan dan sejenisnya yang
menimbulkan kecemasan.
Contoh : kita mempunyai
teman yang baik sedari kecil, suatu ketika dia membuat kesalahan yang
menyebabkan luka hati kita. Setelah sekian lama berpisah kemudian kita berjumpa
lagi dengan dia, kemudian dia menyapa kita layaknya tidak pernah terjadi
apa-apa kita dengan dia. Tetapi kita tetap merasa tidak bisa seharmonis seperti
sebelum dia melukai hati kita. Karena selama ini rasa sakit hati itu direpres
dalam ketidaksadarannya sehingga sulit untuk menghilangkannya.
2.
Proyeksi
Usaha untuk memperoleh
kebebasan dari karakteristik yang tidak dapat diterima untuk dapat menjadi
miliknya sendiri berdasarkan penetuan lainnya. Individu yang menggunakan teknik
proyeksi ini, biasanya sangat cepat dalam memperlihatkan ciri pribadi individu
lain yang tidak dia sukai dan apa yang dia perhatikan itu akan cenderung
dibesar-besarkan. Teknik ini mungkin dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan
karena dia harus menerima kenyataan akan keburukan dirinya sendiri.
Contoh : Jika kita tidak
suka pada seseorang kita akan mengatakan pada orang lain bahwa sebenarnya orang
itu yang tidak suka dengan kita atau jika seseorang melakukan kesalahan tetapi
ia tidak mau disalahkan dan mencari orang lain untuk disalahkan.
3.
Fiksasi
Berhenti pada suatu tahap
perkembangan tertentu yang seharusnya sudah ditinggalkannya, karena akan
melngkah ke fase yang lebih lanjut sehingga menimbulkan ketakutan atau rasa
tidak nyaman.
Contoh : Ketika individu
sangat tergantung dengan individu lain, kecemasan menghalanginya untuk belajar
mandiri.
4.
Regresi
Kembali lagi ke fase yang
telah pernah ditinggalkannya, karena menghadapi situasi yang menurutnya
berbahaya.
Contoh : Anak yang baru
memperoleh adik akan memperlihatkan respon mengompol atau menghisap jempol
tangannya, padahal perilaku demikian sudah tidak pernah dilakukannya lagi.
Regresi barangkali terjadi karena kelahiran adiknya dianggap sebagai krisis
bagi dirinya sendiri.
5.
Somatisation
Manifestasi dari perasaan
takut ke dalam gejala fisik.
Contoh : Seorang yang
takut mukanya akan memerah, tubuhnya bergetar dan gugup. Atau jika seseorang
yang mengalami cemas yang berlebihan akan jatuh sakit.
6.
Reaction Formation
Meknisme yang melibatkan
kejelasan dorongan id. Individu dikatakan mengadakan pembentukan reaksi ketika
dia berusaha menyembunyikan motif dan perasaan yang sesungguhnya dan
menampilkan ekspresi wajah yang berlawanan dengan sebetulnya.
Contoh : Kebencian tak
jarang dibuat samar dengan menampilkan sikap dan tindakan yang penuh kasih
sayang, atau dorongan seksual yang besar dibuat samar dengan sikap sok suci.
7.
Undoing
Seseorang mencoba
melepaskan hal negative atau ancaman pikiran dengan tindakan mereka.
Contoh : A mengatakan
bahwa si B itu suka marah, tidak sopan atau apa saja yang sifatnya negatif
tetapi si B tidak menanggapinya dengan kata-kata melainkan ia tunjukkan dengan
sikapnya bahwa dia itu tidak seperti apa yang disebut A.
8.
Denial
Mekanisme pertahanan ego
yang dilakukan unconscious untuk menyelesaikn konflik emosi dan mengurangi
kecemasan dengan menolak perasaan ketidaknyamana yang berlebihan dri kenyataan
eksternal.
Contoh : Seseorang sudah
divonis bahwa ia tidak akan berumur panjang lagi karena penyakit kanker atau
tumor. Dengan kondisi itu ia tetap bersikap seperti biasa saja seakan-akan
keadaan akan baik-baik saja, padahal hal itu bertentangan dengan perasaannya
yang merasa cemas dan takut akan menghadapi kematian.
9. Displacement
Kalau seseorang tidak dapat melampiaskan perasaan tertentu terhadap orang
lain karena hambatan dari superego, maka ia akan melampiaskan perasaan tersebut
kepada pihak ketiga.
Misalnya : Ketika seseorang dimarahi
oleh bosnya di kantor kemudian sesampai di rumah ia akan marah pada anak atau
pembantunya, hal sabagai akibat dari rasa kesalnya ketika dimarahi oleh bosnya
di kantor dan ia melampiaskannya di rumah.
Intelektualisasi
Apabila individu menggunakan teknik
intelektualisasi, maka dia menghadapi situasi yang seharusnya menimbulkan
perasaan yang amat menekan dengan cara analitik, intelektual dan sedikit
menjauh dari perasaan. Dengan kata lain, bila individu menghadapi situasi yang
menjadi masalah, maka situasi itu akan dipelajarinya atau merasa ingin tahu apa
tujuan sebenarnya supaya tidak terlalu terlibat dengan persoalan tersebut
secara emosional. Dengan intelektualisasi, manusia dapat sedikit mengurangi
hal-hal dapat memberi pengaruh yang tidak menyenangkan bagi dirinya, dan memberikan
kesempatan pada dirinya untuk meninjau permasalahan secara objektif.
Contoh : Seorang Psikolog yang menerima seorang klien, ketika klien
berkonsultasi mengenai masalah yang sedang dihadapinya, Psikolog beruasaha
dapat menyelami masalah yang dialami klienya tanpa harus terpengaruh dengan
masalah klien secara emosional, dengan begitu ia dapat melihat masalah tersebut
secara objektif.
Humor
Memfokuskan kembali perhatian pada
sisi yang lucu pada suatu situasi sebagai pembebasan ketegangan yang negatif.
Contoh : Ketika seorang mahasiswa yag sedang presentasi dalam suasana
tegang tiba-tiba salah satu dari mereka membuat suatu candaan maka semuanya
akan tertawa dan hal tersebut dapat menghilangkan ketegangan.
Inversion
Memfokuskan kembali suatu agresi atau emosi yang dibangkitkan dari kekuatan
eksteral di atas dirinya sendiri.
Contoh : Ketika seseorang menghadapi suatu suasana yang emosional ia akan
cenderung untuk meluapkan emosionalnya, tetapi ia lebih memilih meninggalkannya
agar tidak terjebak dalam emosionalnya.
.
Compensation
Usaha untuk menutupi kelemahan di salah
satu bidang atau organ dengan membuat prestasi yang tinggi di organ lain
ataupun bidang lain. Dengan demikian, maka ego terhindar dari ejekan atau
rendah diri.
Misalnya seorang gadis yang kurang cantik
tidak berhasil menarik perhatian orang , tetapi ia belajar tekun sekali
sehingga walaupun ia gagal menarik perhatian orang dengan kecantikannya ia
tetap memperoleh kepuasan karena orang mengagumi kepandaiannya.
Menarik diri
Reaksi ini merupakan respon yang umum
dalam mengambil sikap. Bila individu menarik diri, dia memilih untuk tidak
mengambil tindakan apapun. Biasanya respon ini disertai dengan depresi dan
sikap apatis.
Contoh:
Seseorang anak memutuskan untuk tidak mau belajar lagi karena ia berpikir walaupun
belajar dan berprestasi orang tuanya tidak pernah memberikan perhatian padanya.
Mengelak
Bila individu merasa diliputi oleh stres yang lama, kuat dan terus-menerus,
individu cenderung untuk mencoba mengelak. Bisa saja secara fisik mereka
mengelak atau mereka akan menggunakan metode yang tidak langsung.
Contoh: Seorang yang dikhianati oleh sahabatnya sendiri cenderung untuk
melupakan sahabatnya tersebut dan berusaha untuk selalu tidak berinteraksi dengannya.
Supresi
Supresi
merupakan suatu proses pengendalian diri yang terang-terangan ditujukan agar
impuls-impuls dan dorongan-dorongan yang ada tetap terjaga ( mungkin dengan
cara menahan perasaan itu secara pribadi tetapi mengingkarinya secara umum).
Individu sewaktu-waktu mengesampingkan ingatan-ingatan yang menyakitkan agar
dapat menitikberatkan pada tugas, ia sadar akan pikiran-pikiran yang ditindas
(supresi) tetapi umumnya tidak menyadari akan dorongan-dorongan atau ingatan
yang ditekan (represi).
Contoh: Seseorang yang ingin menyalurkan hasrat seksualnya padahal belum
saatnya ia menyalurkan karena ia belum mempunyai pasangan. Kemudian ketika ia
melihat lawan jenis muncul hasrat tersebut tetapi ia akan mensupresi hasrat itu
karena tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Fantasi
Dengan berfantasi pada apa yang mungkin
menimpa dirinya, individu sering mencapai tujuan dan dapat menghindari dirinya
dari peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan, yang dapat menimbulkan
kecemasan dan yang mengakibatkan frustasi. Individu yang seringkali melamun
terlalu banyak kadang-kadang menemukan bahwa kreasi lamunannya itu lebih
menarik daripada kenyataan yang sesungguhnya. Tetapi bila fantasi ini dilakukan
secara proporsional dan dalam pengendalian dan kesadaran yang baik, maka
fantasi terlihat menjadi cara sehat untuk mengatasi stres.
Contoh : Ketika seseorang stres karena
pekerjaan atau aktivitas yang membosankan maka ia dapat pergi refreshing ke
suatu tempat. Di tempat itu ia dapat membayangkan sesuatu yang indah-indah yang
membuatnya nyaman sehingga dapat menghilangkan kepenatan pikiran.
Rasionalisasi
Rasionalisasi sering dimaksudkan sebagai usaha individu untuk mencari-cari
alasan yang dapat dterima secara sosial untuk membenarkan atau menyembunyikan
perilakunya yang buruk. Rasionalisasi juga muncul ketika individu menipu
dirinya sendiri dengan berpura-pura menganggap yang buruk adalah baik, atau
yang baik adalah buruk.
Contoh: Seorang peminta-minta yang menganggap bahwa perbuatannya adalah baik
atau wajar padahal ia masih sanggup untuk bekerja tetapi hanya karena ia malas
untuk bekerja jadi ia terkadang hanya
berpura-pura cacat atau tidak mampu bekerja lagi.
Sublimation
Dorongan-dorongan yang tidak dibenarkan oleh superego tetap dilakukan juga
dalam bentuk yang lebih sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Misalnya dorongan agresi untuk membunuh orang lain yang sebenarnya tidak
dibenarkan oleh superego tetap dilakukan dengan alasan peperangan ; berdansa
adalah sublimasi dari dorongan seksual; bertinju adalah olahraga yang merupakan
sublimasi dorongan-dorongan agresi.
Subsitution
Ketika seseorang
menggantikan suatu perasaan atau emosi
ke yang lainnya.
Contoh : Seorang pelukis akan meluapkan perasaan atau emosinya ke atas
kanvas hingga menjadi sebuah lukisan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar