Senin, 11 Juni 2012

Defence Mecanism


Defence Mecanism (mekanisme pertahanan diri)
   adalah suatu mekanisme pertahanan diri ego untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan yang disebabkan tuntutan dari id sehingga ditransformasikan atau dialihkan kebentuk yang lebih tepat sehingga id terpuaskan.

Mekanisme kerja
   Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan (pleasure principle). Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia karena ia merupakan filter dari sensor baik-buruk, salah-benar, boleh-tidak sesuaatu dilakukan oleh dorongan ego.

          Sistem kerja defence mecanism adalah dengan mengubah dorongan-dorongan   id ke dalam bentuk yang dpat diterima, dengan demikian ego dapat terlindungi dari ancaman dorongan primitif yang terus menerus mendesak karena tidak diijinkan keluar oleh superego.

Bentuk-bentuk Mekanisme pertahanan Diri

1.     Repression
Mekanisme yang paling mendasar, dimana ego menekan impuls-impuls yang tidak menyenangkan dari id yang muncul ke conscious agar tetap berada di  unconscious. Represi didefinisikan sebagai upaya untuk menyingkirkan frustasi, konflik batin, mimpi buruk, krisis keuangan dan sejenisnya yang menimbulkan kecemasan.
Contoh : kita mempunyai teman yang baik sedari kecil, suatu ketika dia membuat kesalahan yang menyebabkan luka hati kita. Setelah sekian lama berpisah kemudian kita berjumpa lagi dengan dia, kemudian dia menyapa kita layaknya tidak pernah terjadi apa-apa kita dengan dia. Tetapi kita tetap merasa tidak bisa seharmonis seperti sebelum dia melukai hati kita. Karena selama ini rasa sakit hati itu direpres dalam ketidaksadarannya sehingga sulit untuk menghilangkannya.
2.     Proyeksi
Usaha untuk memperoleh kebebasan dari karakteristik yang tidak dapat diterima untuk dapat menjadi miliknya sendiri berdasarkan penetuan lainnya. Individu yang menggunakan teknik proyeksi ini, biasanya sangat cepat dalam memperlihatkan ciri pribadi individu lain yang tidak dia sukai dan apa yang dia perhatikan itu akan cenderung dibesar-besarkan. Teknik ini mungkin dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan karena dia harus menerima kenyataan akan keburukan dirinya sendiri.
Contoh : Jika kita tidak suka pada seseorang kita akan mengatakan pada orang lain bahwa sebenarnya orang itu yang tidak suka dengan kita atau jika seseorang melakukan kesalahan tetapi ia tidak mau disalahkan dan mencari orang lain untuk disalahkan.


3.     Fiksasi
Berhenti pada suatu tahap perkembangan tertentu yang seharusnya sudah ditinggalkannya, karena akan melngkah ke fase yang lebih lanjut sehingga menimbulkan ketakutan atau rasa tidak nyaman.
Contoh : Ketika individu sangat tergantung dengan individu lain, kecemasan menghalanginya untuk belajar mandiri.


4.     Regresi
Kembali lagi ke fase yang telah pernah ditinggalkannya, karena menghadapi situasi yang menurutnya berbahaya.
Contoh : Anak yang baru memperoleh adik akan memperlihatkan respon mengompol atau menghisap jempol tangannya, padahal perilaku demikian sudah tidak pernah dilakukannya lagi. Regresi barangkali terjadi karena kelahiran adiknya dianggap sebagai krisis bagi dirinya sendiri.




5.     Somatisation
Manifestasi dari perasaan takut ke dalam gejala fisik.
Contoh : Seorang yang takut mukanya akan memerah, tubuhnya bergetar dan gugup. Atau jika seseorang yang mengalami cemas yang berlebihan akan jatuh sakit.


6.     Reaction Formation
Meknisme yang melibatkan kejelasan dorongan id. Individu dikatakan mengadakan pembentukan reaksi ketika dia berusaha menyembunyikan motif dan perasaan yang sesungguhnya dan menampilkan ekspresi wajah yang berlawanan dengan sebetulnya.
Contoh : Kebencian tak jarang dibuat samar dengan menampilkan sikap dan tindakan yang penuh kasih sayang, atau dorongan seksual yang besar dibuat samar dengan sikap sok suci.

7.     Undoing
Seseorang mencoba melepaskan hal negative atau ancaman pikiran dengan tindakan mereka.
Contoh : A mengatakan bahwa si B itu suka marah, tidak sopan atau apa saja yang sifatnya negatif tetapi si B tidak menanggapinya dengan kata-kata melainkan ia tunjukkan dengan sikapnya bahwa dia itu tidak seperti apa yang disebut A.

8.     Denial
Mekanisme pertahanan ego yang dilakukan unconscious untuk menyelesaikn konflik emosi dan mengurangi kecemasan dengan menolak perasaan ketidaknyamana yang berlebihan dri kenyataan eksternal.
Contoh : Seseorang sudah divonis bahwa ia tidak akan berumur panjang lagi karena penyakit kanker atau tumor. Dengan kondisi itu ia tetap bersikap seperti biasa saja seakan-akan keadaan akan baik-baik saja, padahal hal itu bertentangan dengan perasaannya yang merasa cemas dan takut akan menghadapi kematian.


9.     Displacement
Kalau seseorang tidak dapat melampiaskan perasaan tertentu terhadap orang lain karena hambatan dari superego, maka ia akan melampiaskan perasaan tersebut kepada pihak ketiga.
 Misalnya : Ketika seseorang dimarahi oleh bosnya di kantor kemudian sesampai di     rumah ia akan marah pada anak atau pembantunya, hal sabagai akibat dari rasa kesalnya ketika dimarahi oleh bosnya di kantor dan ia melampiaskannya di rumah.



Intelektualisasi
      Apabila individu menggunakan teknik intelektualisasi, maka dia menghadapi situasi yang seharusnya menimbulkan perasaan yang amat menekan dengan cara analitik, intelektual dan sedikit menjauh dari perasaan. Dengan kata lain, bila individu menghadapi situasi yang menjadi masalah, maka situasi itu akan dipelajarinya atau merasa ingin tahu apa tujuan sebenarnya supaya tidak terlalu terlibat dengan persoalan tersebut secara emosional. Dengan intelektualisasi, manusia dapat sedikit mengurangi hal-hal dapat memberi pengaruh yang tidak menyenangkan bagi dirinya, dan memberikan kesempatan pada dirinya untuk meninjau permasalahan secara objektif.
Contoh : Seorang Psikolog yang menerima seorang klien, ketika klien berkonsultasi mengenai masalah yang sedang dihadapinya, Psikolog beruasaha dapat menyelami masalah yang dialami klienya tanpa harus terpengaruh dengan masalah klien secara emosional, dengan begitu ia dapat melihat masalah tersebut secara objektif.

Humor
           Memfokuskan kembali perhatian pada sisi yang lucu pada suatu situasi sebagai pembebasan  ketegangan yang negatif.
Contoh : Ketika seorang mahasiswa yag sedang presentasi dalam suasana tegang tiba-tiba salah satu dari mereka membuat suatu candaan maka semuanya akan tertawa dan hal tersebut dapat menghilangkan ketegangan.

Inversion
Memfokuskan kembali suatu agresi atau emosi yang dibangkitkan dari kekuatan eksteral di atas dirinya sendiri.
Contoh : Ketika seseorang menghadapi suatu suasana yang emosional ia akan cenderung untuk meluapkan emosionalnya, tetapi ia lebih memilih meninggalkannya agar tidak terjebak dalam emosionalnya.
.
Compensation
       Usaha untuk menutupi kelemahan di salah satu bidang atau organ dengan membuat prestasi yang tinggi di organ lain ataupun bidang lain. Dengan demikian, maka ego terhindar dari ejekan atau rendah diri.
    Misalnya seorang gadis yang kurang cantik tidak berhasil menarik perhatian orang , tetapi ia belajar tekun sekali sehingga walaupun ia gagal menarik perhatian orang dengan kecantikannya ia tetap memperoleh kepuasan karena orang mengagumi kepandaiannya.

Menarik diri
         Reaksi ini merupakan respon yang umum dalam mengambil sikap. Bila individu menarik diri, dia memilih untuk tidak mengambil tindakan apapun. Biasanya respon ini disertai dengan depresi dan sikap apatis.
Contoh: Seseorang anak memutuskan untuk tidak mau belajar lagi karena ia berpikir walaupun belajar dan berprestasi orang tuanya tidak pernah memberikan perhatian padanya.


Mengelak
Bila individu merasa diliputi oleh stres yang lama, kuat dan terus-menerus, individu cenderung untuk mencoba mengelak. Bisa saja secara fisik mereka mengelak atau mereka akan menggunakan metode yang tidak langsung.
Contoh: Seorang yang dikhianati oleh sahabatnya sendiri cenderung untuk melupakan sahabatnya tersebut dan berusaha untuk selalu tidak berinteraksi dengannya.

Supresi
       Supresi merupakan suatu proses pengendalian diri yang terang-terangan ditujukan agar impuls-impuls dan dorongan-dorongan yang ada tetap terjaga ( mungkin dengan cara menahan perasaan itu secara pribadi tetapi mengingkarinya secara umum). Individu sewaktu-waktu mengesampingkan ingatan-ingatan yang menyakitkan agar dapat menitikberatkan pada tugas, ia sadar akan pikiran-pikiran yang ditindas (supresi) tetapi umumnya tidak menyadari akan dorongan-dorongan atau ingatan yang ditekan (represi).
Contoh: Seseorang yang ingin menyalurkan hasrat seksualnya padahal belum saatnya ia menyalurkan karena ia belum mempunyai pasangan. Kemudian ketika ia melihat lawan jenis muncul hasrat tersebut tetapi ia akan mensupresi hasrat itu karena tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Fantasi
    Dengan berfantasi pada apa yang mungkin menimpa dirinya, individu sering mencapai tujuan dan dapat menghindari dirinya dari peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan, yang dapat menimbulkan kecemasan dan yang mengakibatkan frustasi. Individu yang seringkali melamun terlalu banyak kadang-kadang menemukan bahwa kreasi lamunannya itu lebih menarik daripada kenyataan yang sesungguhnya. Tetapi bila fantasi ini dilakukan secara proporsional dan dalam pengendalian dan kesadaran yang baik, maka fantasi terlihat menjadi cara sehat untuk mengatasi stres.
     Contoh : Ketika seseorang stres karena pekerjaan atau aktivitas yang membosankan maka ia dapat pergi refreshing ke suatu tempat. Di tempat itu ia dapat membayangkan sesuatu yang indah-indah yang membuatnya nyaman sehingga dapat menghilangkan kepenatan pikiran.

Rasionalisasi
Rasionalisasi sering dimaksudkan sebagai usaha individu untuk mencari-cari alasan yang dapat dterima secara sosial untuk membenarkan atau menyembunyikan perilakunya yang buruk. Rasionalisasi juga muncul ketika individu menipu dirinya sendiri dengan berpura-pura menganggap yang buruk adalah baik, atau yang baik adalah buruk.
Contoh: Seorang peminta-minta yang menganggap bahwa perbuatannya adalah baik atau wajar padahal ia masih sanggup untuk bekerja tetapi hanya karena ia malas untuk bekerja jadi ia terkadang  hanya berpura-pura cacat atau tidak mampu bekerja lagi.

Sublimation
Dorongan-dorongan yang tidak dibenarkan oleh superego tetap dilakukan juga dalam bentuk yang lebih sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Misalnya dorongan agresi untuk membunuh orang lain yang sebenarnya tidak dibenarkan oleh superego tetap dilakukan dengan alasan peperangan ; berdansa adalah sublimasi dari dorongan seksual; bertinju adalah olahraga yang merupakan sublimasi dorongan-dorongan agresi.

Subsitution
Ketika seseorang menggantikan suatu perasaan atau emosi  ke yang lainnya.
Contoh : Seorang pelukis akan meluapkan perasaan atau emosinya ke atas kanvas hingga menjadi sebuah lukisan.






























DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar