Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan
dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Berdasarkan
hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitaas
kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun, 80% telah
terjadi perkembangan yang pesat tentang jaringan otak ketika anak berumur 8
tahun dan mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun, dan setelah itu walaupun
dilakukan perbaikan nutrisi tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan
kognitif.
Menurut Byrnes, bahwa pendidikan anak usia dini itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling
bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi
masa sekolah dan masa depan.
Ruang Lingkup
Pengembangan Berbagai Aspek dalam PAUD
Ruang lingkup pengembangan
berbagai aspek dalam PAUD meliputi moral dan keagamaan, fisik atau motorik,
bahasa, kognitif, sosio-emosional, dan seni.
Moral dan Nilai Keagamaan
Carol Seefeldt, dkk. (2008)
menyebutkan bahwa perkembangan keagamaan meliputi pembiasaan perilaku positif,
kemandirian, dan disiplin. Nilai moral sangat dibutuhkan agar anak dapat
membedakan hal yang baik dan buruk.
Fisik/Motorik
Perkembangan motorik anak
memang berbeda sesduai dengan usianya. Pendidik harus bisa membedakan antara
motorik kasar dan halus sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan usianya.
Anak dibawah lima tahun dapaat dirangsang dengan permainan yang edukatif.
Misalnya: permainan bola tali yang akan merangsang refleks tangannya.
Bahasa
Dengan mengetahui
perkembangan bahasa anak maka dapat diketahui cara menghadapi anak dalam hal
berkomunikasi. Jika ada anak yang perkembangan bahasanya lambat maka bisa
dirangsang dengan berbagai cara.
Kognitif
Perkembangan kognitif anak
mengacu pada perkembangan kecerdasaan anak. Piaget dalam Hariwijaya dan
Bertiani Eka Sukaca (2009) menyebutkan bahwa perkembangn kognitif anak dibagi
dalam empat periode, yaitu periode sensorimotor, periode praoperasional,periode
operasional konkret, dan periode operasional formal.
Sosio-emosional
Perkembangan ini meliputi
perkembangan perasaan dan emosi serta pengembangan kemampuan sosial. Anak yang
perkembangan sosio-emosinya baik maka akan meningkatkan kepekaan terhadap
kehidupan bermasyarakat. Dengan ini anak diharapkan dapat memperoleh kecerdasan
intrapersonal, interpersonal, dan naturalistik.
Seni
pengembangan seni dapat
dituangkan dalam seni musik, tari, gambar, dan keterampilan kerajinan tangan.
Dengan demikian anak diharapkan dapat memiliki kecerdasan musikal dan visual
spatial.
Pendidikan etika anak usia dini sangat efektif untuk memberikan pendidikan budi pekerti sejak anak usia dini atau pra sekolah. Pendidikan ini diharapkan batin anak dengan cepat menagkap hal-hal yang baik. Banyak orang tua mengabaikan pendidikan yang satu ini dan selalu mendewakan prestasi
BalasHapus